Selasa, 25 Desember 2012

Museum Bahari Yogyakarta

Ditulis oleh : Agustri Susilowati

“DIY provinsi agraris, miskin wawasan bahari. Padahal DIY bagian dari negara kepulauan yang terbesar di dunia. Peresmian Museum Bahari menjawab tantangan tersebut. Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut
Kata-kata tersebut terdapat dalam batu peresmian Museum Bahari Yogyakarta.
Museum ini diresmikan pada hari Sabtu, 25 April 2009 oleh Bapak Sutarmono, Komandan Lanal Yogyakarta dan Ny. Maria Endang W, Ketua Paguyuban Tri Sekar Lestari. Ide pembangunan museum ini diperoleh dari Bapak Laksamana Madya TNI Yosafat Didik Heru Purnomo selaku Pembina Paguyuban Tri Sekar Lestari. 

Museum Bahari Yogyakarta terletak tepat di depan Hotel Dermaga Keluarga. Museum yang berlokasi di Jalan R.E Martadinata 69 Wirobrajan, Yogyakarta ini menyimpan banyak sekali koleksi tentang kelautan, pelayaran, souvenir hasil dari berlayar di mancanegara, dan masih banyak lagi.
Museum Bahari Yogyakarta terdiri atas empat ruangan :
1.      Ruang Koleksi dan Souvenir (lantai I)
Disini terdapat banyak sekali cinderamata dari berbagai negara. Berikut ini adalah beberapa hasil potretan saya :
Gbr. cinderamata dari Perancis berupa pigura cantik terdapat ukiran Menara Eiffel, Arc de Triomphe, Piramid Musée du Louvre.

Gbr. cinderamata dari Amerika Serikat berupa miniatur patung Liberty.
 
Selain itu, juga terdapat beberapa lukisan, misalnya lukisan yang berjudul Persiapan Kapal A.W.S Victory perang Inggris melawan Perancis tahun 1780, karya Ibu Maria Endang berikut ini :


2.      Ruang Koleksi (lantai II)
Di lantai dua, yang paling saya suka adalah patung yang mencerminkan sosok Cadet Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) yang mengenakan seragam kebesaran dan menjabat sebagai Mayoret Genderang Suling Gita Jala Taruna berikut ini :


 Selain patung mayoret juga ada patung lainnya. 

Gbr.patung berpakaian PDL Marinir dan patung Pilot TNI Angkatan Laut
Di ruang ini terdapat beberapa alat lainnya, misalnya : telegraf, miniatur kapal laut buatan Indonesia, terpedo Rusia, lukisan profil kopaska, tanda-tanda kode internasional, radar navigasi voruno, ukiran Bali kuningan selongsong peluru meriam KRI, makanan konserven dan masih banyak lagi. 

Gbr. Terpedo Rusia

Berikut lukisan pemrakarsa Museum Bahari Yogyakarta ini, Bapak Wakasal Laksdya Didik Heru Purnomo yang didampingi Pangkolinlamil Laksda TNI Bambang Supeno dan Komandan KRI menginspeksi KRI Teluk Kau :



3.      Ruangan Anjungan
Anjungan adalah ruang komando kapal dimana ditempatkan roda kemudi kapal.

                                        Gbr. Anjugan dari luar dan dari dalam
 
Di ruangan ini kita bisa mempelajari tentang alat-alat yang ada untuk mengendalikan kapal, ada roda kemudi, radio, telepon, meja peta, kursi jaga perwira dan lain-lain.

4.      Ruang Audio Visual
Ruang Audio Visual terletak persis di bawah Ruangan Anjungan. Dalam ruangan ini, pengunjung bisa menikmati pemutaran film tentang kelautan.

                                Gbr. pintu masuk ruang audio visual

Oh iya, saya lupa ternyata di museum ini, tepatnya di ruangan utama lantai satu juga menjual souvenir tentang Museum Bahari. Seperti kaos cantik bertuliskan museum bahari berikut :


Saya sangat senang bisa mengunjungi Museum Bahari Yogyakarta. Karena bisa mendapatkan pengetahuan tentang kelautan dan tentang kapal. Selain itu, harga tiket masuk museum ini sangat terjangkau, yakni Rp. 1.000,- per orang.
Yang saya sayangkan adalah museum ini buka untuk umum hanya pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.30 – 15.30 WIB dan untuk hari Senin – Jum’at hanya untuk rombongan pengunjung yang telah membuat janji. Hal ini dikarenakan pemandu museum hanya berjumlah tiga orang, dan mereka masih ada yang berdinas. 
            Jika Anda tertarik dengan ilmu kelautan atau kapal, serta ingin melihat souvenir hasil berlayar dari luar negeri, Anda bisa mengunjungi Museum Bahari Yogyakarta ini. Sedangkan untuk membuat janji kunjungan bersama rombongan Anda, telepon yang bisa dihubungi (0274) 376691. Selanjutnya petugas museum akan menulis nama Anda beserta rombongan pada papan jadwal kunjungan seperti berikut :

Selamat berkunjung. Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut! :)

3 komentar:

  1. Wah lumayan lengkap ya koleksinya. Apakah ada alamat atau nomor kontak yang bisa dihubungi jika akan berkunjung ke sana bersama rombongan?

    BalasHapus
  2. Hehe sudah saya tambah nomor teleponnya. Merci madame :)

    BalasHapus