“DIY
provinsi agraris, miskin wawasan bahari. Padahal DIY bagian dari negara
kepulauan yang terbesar di dunia. Peresmian Museum Bahari menjawab tantangan
tersebut. Sekali Layar Terkembang,
Pantang Surut”
Kata-kata tersebut terdapat dalam batu
peresmian Museum Bahari Yogyakarta.
Museum ini diresmikan pada hari Sabtu, 25
April 2009 oleh Bapak Sutarmono, Komandan Lanal Yogyakarta dan Ny. Maria Endang
W, Ketua Paguyuban Tri Sekar Lestari. Ide pembangunan museum ini diperoleh dari
Bapak Laksamana Madya TNI Yosafat Didik Heru Purnomo selaku Pembina Paguyuban
Tri Sekar Lestari.
Museum Bahari Yogyakarta terletak tepat
di depan Hotel Dermaga Keluarga. Museum yang berlokasi di Jalan R.E Martadinata
69 Wirobrajan, Yogyakarta ini menyimpan banyak sekali koleksi tentang kelautan,
pelayaran, souvenir hasil dari berlayar di mancanegara, dan masih banyak lagi.
Museum Bahari Yogyakarta terdiri atas
empat ruangan :
1.
Ruang Koleksi dan Souvenir (lantai I)
Disini terdapat
banyak sekali cinderamata dari berbagai negara. Berikut ini adalah beberapa hasil
potretan saya :
Gbr. cinderamata dari Perancis berupa pigura cantik terdapat ukiran Menara Eiffel, Arc de Triomphe, Piramid Musée du Louvre. |
Gbr. cinderamata dari Amerika Serikat berupa miniatur patung Liberty. |
Selain itu, juga
terdapat beberapa lukisan, misalnya lukisan yang berjudul Persiapan Kapal A.W.S
Victory perang Inggris melawan Perancis tahun 1780, karya Ibu Maria Endang
berikut ini :
2.
Ruang Koleksi (lantai II)
Di
lantai dua, yang paling saya suka adalah patung yang mencerminkan sosok Cadet
Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) yang mengenakan seragam kebesaran dan menjabat
sebagai Mayoret Genderang Suling Gita Jala Taruna berikut ini :
Selain
patung mayoret juga ada patung lainnya.
Gbr.patung berpakaian PDL Marinir dan
patung Pilot TNI Angkatan Laut
|
Di ruang ini terdapat beberapa alat
lainnya, misalnya : telegraf, miniatur kapal laut buatan Indonesia, terpedo
Rusia, lukisan profil kopaska, tanda-tanda kode internasional, radar navigasi
voruno, ukiran Bali kuningan selongsong peluru meriam KRI, makanan konserven
dan masih banyak lagi.
Wah lumayan lengkap ya koleksinya. Apakah ada alamat atau nomor kontak yang bisa dihubungi jika akan berkunjung ke sana bersama rombongan?
BalasHapusHehe sudah saya tambah nomor teleponnya. Merci madame :)
BalasHapusSiiip
BalasHapus