Rabu, 21 November 2012

Museum Sonobudoyo

Ditulis oleh : Annisa Hanum Baiduri

Pada tanggal 3 Oktober 2012, saya bersama empat teman saya berkunjung ke beberapa museum di Jogja. Museum yang kami kunjungi hari itu adalah Museum Vredeburg, Museum Anak Kolong Tangga, Museum Kereta Kencana Keraton Yogyakarta, Museum Keraton Yogyakarta, dan Museum Sonobudoyo. Tetapi museum yang akan saya bahas kali ini adalah Museum Sonobudoyo saja.

Menurut data yang saya temui di internet, Museum Sonobudoyo berdiri resmi pada tanggal 6 November 1935. Awalnya, Museum Sonobudoyo adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok yang bernama Java Institut. Tetapi, oleh keputusan Kongres pada tahun 1924, Java Institut dibentuk menjadi sebuah museum. Selanjutnya, pada tahun 1974, Museum Sonobudoyo ke Pemerintah Pusat atau Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sampai dengan sekarang.

Museum ini mempunyai sepuluh jenis koleksi. Apa-apa saja? Mereka adalah jenis koleksi geologika, biologika, ethnografkai, arkeologi, numismatika atau heraldika, historika, filologika, keramologika, senirupa dan teknologika.

tampak depan Museum Sonobudoyo

Menurut saya, museum ini sangat bagus. Kondisi museum begitu cantik dan bersih. Jenis-jenis koleksinya menarik. Yang menjadi nilai plus pada museum ini adalah kondisi koleksi-koleksinya yang sangat bersih dan rapi, menunjukkan bahwa dilakukan perawatan yang baik terhadap koleksi-koleksi ini.

Berikut beberapa dokumentasi koleksi-koleksi di Museum Sonobudoyo yang saya punya :

koleksi topeng

koleksi wayang






koleksi Al-Quran hasil tulisan tangan




saya dan teman-teman di ruangan koleksi kain batik


Dari keempat museum yang hari itu saya kunjungi, menurut saya, museum ini yang paling bagus. Penataannya rapi, lingkungannya bersih, suasananya juga nyaman karena terdapat beberapa pendingin ruangan di beberapa ruangan koleksi. Petugas penjual tiket di depan juga sangat ramah. Oh iya, harga tiket untuk masuk ke museum ini tidak mahal loh. Cukup dengan membayar Rp 3000 saja. Tetapi jika kita membawa kamera, kita diwajibkan untuk membeli tiket izin untuk memotret. Seingat saya, tiket itu berharga Rp 2000 saja.

Jujur, jika saya diminta memberi kritikan negatif terhadap kondisi museum ini, saya tidak bisa menemukannya. Menurut saya, museum ini sudah sangat bagus. Mungkin, jika diperlukan, ditambah perangkat-perangkat canggih seperti komputer yang berisi informasi-informasi tentang sejarah museum tersebut dan koleksi-koleksi yang ada di sana, atau peta museum tersebut yang bisa mempermudah para pengunjung dalam menjelajahi museum. Selebihnya, museum ini sudah sangat baik dan menyenangkan bagi pengunjung seperti saya.

1 komentar:

  1. Senang membaca ulasan yang baik tentang sebuah museum di Jogja. Ajak teman-teman dan saudara berkunjung ke sini yukkk

    BalasHapus