Sabtu, 05 Januari 2013

MONUMEN DIPONOGORO MUSEUM SASANA WIRATAMA

Ditulis oleh : Aldila Sustikarina

Monumen sekaligus museum Diponegoro Sasana Wiratama terletak di jalan HOS.Cokroaminoto TR III/430 Yogyakarta,jadwal kunjungannya adalah hari senin hingga sabtu dari pukul 8 pagi hingga 13 siang dan berbiaya masuk sukarela. Museum ini menyuguhkan koleksi barang-barang dari puri kediaman Pangeran Diponegoro ketika beliau tinggal di Tegalrejo, Yogyakarta. Museum Diponegoro merupakan tempat tinggal Pangeran Diponegoro sekaligus saksi biksu ketika Pangeran Diponegoro di kepung oleh Belanda kala itu.


Museum Diponegoro mulai dibangun pada tanggal 2 Juli 1968 dan di prakarsai oleh Mayjen TNI Surono dan dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo. Museum ini selesai dibangun pada tanggal 9 Agustus 1969 dan diresmikan olah Presiden Soeharto. Pada hari-hari museum ini terlihat sepi pengunjung karena biasanya yang datang adalah rombongan sekolah yang sudah memberitahu terlebih dahulu seperti hari ketika saya mengunjungi museum ini, yang berkunjung pada hari itu hanyalah Saya sendiri. Saat itu Saya ditemani oleh penjaga museum, Pak Slamet.
Benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro seperti gamelan, keris, tombak, koin-koin uang zaman dulu benda-benda ini terlihat sudah sangat tua dan sedikit usang karena terbuat di kisaran tahun 1700an. 

Selain koleksi-koleksi tersebut juga terdapat beberapa meriam dan padasan tempat minum kuda yang terbuat dari batu, karena dahulu Pangeran Diponegoro memiliki banyak kuda.

Salah satu dari koleksi museum ini adalah sebuah kereta kuda yang merupakan pemberian Sri Sultan Hamenkubuwono ke II yang dibuat oleh Belanda.

Dari sekian banyak peninggalan-peninggalan tersebut yang paling terkenal adalah tembok jebol atau belubang di dinding sebalah barat museum merupakan saksi bisu perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda yang masih bisa kita lihat higga saat ini. Cerita Pak Slamet pada Saya,tembok tersebut jebol oleh pukulan tangan dari “kekuatan dalam”Pangeran Diponegoro saat akan pergi meloloskan diri dari Belanda.

Tepat ditengah-tengah kompleks Museum ini terdapat pendopo yang besar dan cukup tua, namun ketika Saya datang pendopo ini sudah dikomersilkan menjadi tempat resepsi pernikahan.

Tepat dibelakang dari gebyok altar nikah itu terdapat relief Pangeran Diponegoro dan 2 buah lukisan.

Terakhir adalah gambar plang monument Diponegoro yang berada di belakang museum dan berdekatan dengan rumah-rumah penduduk sekitar.


4 komentar:

  1. Karena hari itu berkunjungnya sendirian, maka Aldila jadi tamu spesial kan? Satu guide untuk satu tamu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya madame kemaren sebenernya saya kesana sama agustri , makasih banyak komennya madame :* :) :D

      Hapus
  2. ternyata masih banyak peninggalan bersejarahnya yah k..
    CvtuguJogja

    BalasHapus