Rabu, 09 Januari 2013

Museum Ullen Sentalu (Museum Seni dan Budaya Jawa)

Oleh: Fifilia Envi Rahmawati


Museum Ullen Sentalu adalah salah satu museum di Jogja yang sangat unik. Uniknya dikarenakan orang lokalnya sendiri tidak banyak tahu tentang museum ini. Museum ini letaknya memang mblushuk-mblushuk (masuk gang kecil dan terpencil) yaitu di daerah wisata Kaliurang tepatnya di jalan Boyong. Namun, ke-nyempil-an tempat ini tidak menjadikan museum ini tidak ramai dikunjungi pengunjung. Pengunjung yang datang mayoritas dari luar Jogjakarta (kan sudah dibilang, kalau orang Jogjanya saja jarang yang tahu). Dari penjelasan saya barusan kalau museum ini mblushuk sudah dapat dipastikan orang akan langsung mengimajinasikan bahwa museum ini pasti tempatnya seperti bangunan-bangunan kuno, sayang sekali itu memang benar, lihat saja dari tempat pembelian loketnya saja sudah "wow" seperti ini




 naaah foto-foto diatas adalah foto tampak depan dan gerbang museum. Seram awalnya, tapi jangan salah setelah masuk suasana didalamnya sangat-sangat berbeda. Museum ini terdiri dari beberapa ruangan utama yang terletak di tengah-tengah hutan buatan kecil. Pokoknya bener-bener serasa di hutan tropis. Di dalam setiap ruangan dipasang AC dengan suhu yang berbeda-beda dan harus konstan , karena berisi barang-barang yang sudah berumur lebih dari umur saya.

oiya, untuk masuk dan mendalami isi Ullen Sentalu harus membayar tiket masuk sebesar 25 ribu untuk mengikuti tur selama 50 menit, itu sudah termasuk harga guide, welcome drink, dan buku panduan. Sedangkan untuk anak-anak dikenakan biaya 15ribu. Untuk turis asing, harganya sedikit berbeda 50ribu untuk dewasa dan 25ribu untuk anak-anak. Harga yang sedikit mahal untuk ukuran tiket masuk museum di Jogja, tapi sangat masuk akal dan sebanding dengan apa yang didapatkan. Trust me!


nah dari paketan yang sudah tertera pada tiket tersebut, tidak bisa semua orang langsung masuk, tetapi harus dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu. Maksimal yang masuk adalah 20 orang. Dan juga disertai oleh seorang tour guide. Ullen sentalu sendiri ternyata merupakan singkatan dari ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku. Agak maksa sih, tapi nama ini punya nilai filosofi yang intinya,  lentera dan cahaya kehidupan penunjuk jalan. Museum ini bisa dibilang cukup baru yakni diresmikan pada tahun 1997 oleh Paku Alaman VIII. Ini dia ruangan-ruangan di dalam museum yg "bisa" dijepret. Saudara oh Saudara, perlu diketahui bahwa di museum Ullen Sentalu ini ada 1 peraturan suangat penting, yaitu dilarang memotret ruangan dan benda-benda khusus.



Namanya juga museum keluarga, isinya ya seputar keluarganya Bu Siti Nurul Kusuma Wardhani. Dan ternyata beliau ini masih hidup lho… sekarang berumur 89 tahun. Semua ruangan bercerita tentang silsilah keluarga Kerajaan Mataram yang bertahan sampai sekarang, mulai dari Paku Alaman, kasultanan Ngayogyakarta, Mangkunegaran dan kasultanan Surakarta. Lengkap. Bahkan ada lukisan 3D Ratu Kencono yang kalau diliatin matanya serasa ngikutin kita. Di museum ini ada ruangan khusus untuk Ibu Siti Nurul Kusuma Wardhani yang berisi dokumentasi ketika kecil hingga dewasa dan menikah. Ibu yang satu ini punya julukan Putri dambaan karena memang jadi primadona para laki-laki kerajaan saat itu termasuk Bung Karno. Hmm…. tapi beliau tidak mau menikah dengan pria yang menganut aliran poligami. Ups…. dan akhirnya beliau menambatkan hidupnya pada seorang TNI bernama pak ….(maaf saya lupa) di usia 30 tahun. Hmm…Perempuan yang berprinsip. Di samping itu ada banyak arca yang disimpan di museum ini, salah satunya arca Ganesha.

Ada beberapa fakta yang agak-agak gimana gitu tentang keluarga kerajaan ini. Pertama, saya baru tahu kalau seorang raja itu boleh memiliki 4 permaisuri (kata tour guide saya, ini sama seperti aturan poligami dalam Islam maksimal 4 istri) tapi boleh memiliki selir sebanyak-banyaknya. Bahkan ada raja yang memiliki 18 selir. Ck ck ck….Dalam budaya Jawa ternyata ada aturan dalam pemakaian perhiasan, termasuk cincin. Cincin tidak boleh dipasang di jari tengah karena jari tengah adalah jari tertinggi yang menandakan kita tidak boleh mendahului kuasaNya. Cincin yang dipasang di jari manis melambangkan kelemahlembutan, jari kelingking melambangkan ketrampilan, untuk telunjuk dan ibu jari saya lupa. Dan banyak lagi fakta lain yang berbau-bau klenik seperti tari bedoyo,dan sejenisnya.

Kurang lebih 50 menit bersama sang tour guide berkeliling Ullen Sentalu. Di akhir tur saya mendapat minuman tradisional yang dikenal dengan sebutan Rengganis drunk, karena minuman ini berasal  dari resep khusus yang dibuat putri Rengganis dan konon katanya bikin awet muda. Rasanya mirip sinom tapi tawar. Ada bau bau jahenya juga. Lucu.

Well then, museum Ullen Sentalu benar-benar melambangkan kekuasaan dan keperkasaan keluarga kerajaan Mataram yang masih eksis hingga saat ini. Kerajaan ini banyak mengambil Islam sebagai acuan dan pedoman, namun sayangnya hanya sebagai simbol bukan benar-benar menjadi pedoman hidup mereka. Tradisi kerajaan banyak diwarnai dengan teori-teori mistik yang mungkin berasal dari kerajaan Hindu Budha sebelumnya. Di museum ini pula saya jadi tahu kalau keluarga kerajaan sangat dekat sekali hubungannya dengan Belanda kala itu. Mungkin itu sebabnya tidak banyak pahlawan nasional yang lahir dari keluarga kerajaan.

terlalu cupu bila kau tak mencoba mencicipi Ullen Sentalu ini guys.  Semoga info tadi bisa membantu teman-teman dalam menemukan refrensi tempat wisata di Jogjakarta yang indah nan keren iniiiii :D Merci beaucoup mes amis :*

3 komentar: